Kata Pengantar

Yayasan Puji Anugrah – Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan pertolongan dan kasih-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini, dengan judul “Sejarah Yayasan Puji Anugrah”.
Penyusunan kajian karya tulisan ini dilakukan bukan semata-mata hanya untuk memenuhi salah satu tugas sejarah minat kami, tetapi diharapkan dengan buku ini, sejarah pendirian Yayasan Puji Anugrah dapat diketahui lebih dalam dan tidak terlupakan.
Mohon maaf bila susunan kalimat dan kata dalam tulisan ini kurang berkenan bagi pembaca, dengan lapang dada kami menerima kritik dan saran demi perbaikan ke masa depan. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca.

Yayasan Puji Anugrah

Latar Belakang Yayasan Puji Anugrah

Sejarah awal pendirian Yayasan Puji Anugrah tanjung pandan tidak terlepas dari sejarah sejarah gereja persekutuan Kristen(KEPEKRIS). Gereja Gepekris (gereja persekutuan Kristen) berdiri dan dimulai oleh seorang pendeta bernama CeWai Wong. Beliau seorang utusan dari sending chines Foreign Missionary Union((CFMU) dari Hongkong yang di dirikan pada tahun 1929. Beliau diutus ke Asia Tenggara tepatnya di Indonesia, lalu beliau menginjakkan kaki dan tinggal di Belitung pada tahun 1936. Berkedudukan di Tanjung Pandan sebagai pelayan utusan misionori untuk membuka ladang-ladang di Asia Tenggara.

Awal pelayanannya sampai akhir beliau melayani dengan setia sampai tahun 1989 sampai beliau dipanggil oleh Tuhan, berumur sekitar 50 tahunan. Beliau meninggal kan seorang istri, atau biasa disebut dengan Senai. Setelah Pdt. CeWai Wong meninggal, istri (Senai) tinggal seorang diri di rumah tidak ada
yang merawat. Tidak lama setelah itu anak dari Pdt. Ce Wai Wong yang bernama dr Hengky datang dari medan ke Belitung menjemput dan membawa ibu nya ke Medan. Di dalam hal ini pelayanan Ce Wai Wong dan Senai sudah selesai. Senai sudah dibawa ke Medan maka rumah yang di tinggali oleh Pdt. CeWaiWong dan istrinya yang terletak di jalan madura itu kosong.

Sejarah Yayasan Puji Anugrah

Disekitar tahun 2000an, Gereja Persekutuan kristen di Indonesia belum ada yang pernah membuka sekolah. Singkat cerita Pendeta Yasin Hie mengatakan suatu kali ada anak sekolah minggu yang tidak datang ke sekolah, karena harus mengerjakan tugas dari sekolahnya. Oleh karena itu, guru mewajibkan mereka untuk datang kesekolah pada saat waktu mereka akan sekolah minggu.

Pendeta Yasin Hie mendapat kan suatu pengertian bahwa sekolah itu bisa lebih prioritas dalam kehidupan dan menjadi peranan penting dibandingkan sebuah gereja. Kebetulan beliau berfokus pada mengajar anak sekolah minggu dan sudah banyak pos-pos yang didirikan beliau. Pdt. Yasin Hie tiba-tiba teringat
dengan rumah Pendeta Ce Wai Wong yang kosong. Lalu pendeta Yasin He mendapat kan sebuah ide atau pemikiran, dan beliau mengutarakan idenya untuk membuka sekolah PAUD di dalam rapat majelis dan majelis gereja menyetujui ide tersebut. Lalu rumah dari pendeta Ce Wai Wong kemudian dibeli dengan
persetujuan dr Hengki seharga 120 juta.

Setelah itu kemudian di renovasi, tetapi tidak dibongkar sepenuhnya, karena beliau menghargai rumah Pdt. Ce Wai Wong sehingga tidak mau mengubah sepenuhnya. Beliau hanya menambahkan sekat-sekat supaya terdapat ruang-ruang untuk pembelajaran. Kemudian menambah satu bangunan patung pendopo. Setelah bebarapa prosesn pembangunan berjalan sekolah mendapat sumbangan permainan-permainan anak-anak berupa ayunan.

Saya (Pendeta Yasin Hie) tidak memiliki pengalaman di dunia pendidikan dan dalam pikiran beliau PAUD hampir sama dgn sekolah minggu, bernyanyi, bermain, lalu pulang. Dengan berdirinya PAUD dan TK, Merupakan sesuatu yang baru, yang belum saya pahami dan ini menjadi sebuah tantangan yang sangat
berat bagi Pendeta.

Pendeta Yasin Hie mengatakan setiap sekolah itu harus memiliki kepala sekolah Sehingga mereka dan guru yang sudah berpengalaman. Untungnya kita mepunyai banyak kenalan. Kemudian Ibu Yohana menelpon ke saya (Pendeta Yasin Hie) untuk meawarkan diri membantu mengajar di PAUD ini dan saya
menerima tawaran tersebut.

Sejarah Yayasan Puji Anugrah

Kebetulan Ibu Yohana juga pernah mengajar disekolah Alkitab di Bangka. Dia juga membawa dan menggandeng temannya yang bernama Domika Nainggolan ke Belitung untuk mengajar.

Sampai sekarang ibu Domika Nainggolan masih mengajar dan berkedudukan sebagai kepala sekolah di PAUD-TK dan ibu Yohana sudah kembali ke Bandung. Pada tanggal 16 juli tahun 2006, diresmikanlah PAUD PAUD oleh kepala dinas pendidikan kabupaten Belitung dan ketua sinode GEPEKRIS Pendeta Daniel Honora.

Puji Tuhan awal penerimaan murid baru banyak yang merespon, karena sewaktu itu belum ada PAUD di Khatolik Regina Pacis hanya ada TK saja. Ada pemikiran lama yang tertanam dipikiran orang tua, yakni “untuk apa umur 3 tahunan bersekolah?” Tetapi untungnya para orang tua banyak merspon dengan baik dengan adanya PAUD ini.

Kegiatan Terdekat